Tim putra SMAN 9 Pekanbaru sukses melewati hadangan tim kuda hitam SMA As-Shofa pada laga pembuka Honda DBL 2013 Riau Series di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Jumat (22/2).
Dalam laga kemarin Niners (julukan SMAN 9) selalu unggul di setiap kuarter 13-3, 27-7, 27-17 dan menuntaskan laga dengan keunggulan sembilan poin 35-26.
Pelatih SMAN 9, Taufik Hidayat SE senang timnya bisa menang. Meski begitu dia belum terlalu puas karena banyak instruksi yang diberikannya belum dijalankan Hidayat dkk dengan maksimal.
“Kami akan evaluasi untuk laga selanjutnya karena lawan yang dihadapi sangat kuat,” ujar Taufik.
SMAN 9 akan menghadapi pemenang antara SMAN 8 Pekanbaru v SMAN 1 Pangkalan Kerinci di babak 16 besar. Niners yang tahun lalu mampu menembus semifinal, kali ini membidik partai final. Sebuah pekerjaan yang tak mudah karena mereka berada di jalur yang keras untuk menuju puncak.
“Jika ingin mencapai target, saya berharap anak-anak bisa menjalankan setiap instruksi dengan baik,” harap pelatih First Team 2009 saat menukangi tim putri SMAN 11 Pekanbaru itu.
Pelatih As-Shofa yang juga bernama Taufik Hidayat menilai hasil mengecewakan ini tak terlepas karena belum maksimalnya mental para pemainnya. Itu terlihat di dua kuarter awal mereka keteran.
“Jauh tertinggal di dua kuarter awal membuat mental para pemain jatuh. Meski anak-anak sudah bermain baik di dua kuarter terakhir, tapi sulit untuk menyusul poin SMAN 9,” jelas Taufik yang dulu aktif sebagai wasit, sama halnya dengan pelatih SMAN 9.
Di pertandingan terakhir putra malam tadi SMA Handayani sukses melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan SMAN 10 Pekanbaru dengan skor 38-23.
Angga Saputra dkk akan menghadapi pemenang antara SMAN 14 Pekanbaru versus SMAN 12 Pekanbaru.
Pelatih Handayani, Rahmat Kurnia puas dengan pencapaian anak asuhannya. “Anak-anak punya mental cukup baik, namun satu hal yang cukup saya khawatirkan adalah mereka terlalu percaya diri, ini sangat berbahaya. Kami akan lakukan evaluasi untuk laga selanjutnya,” katanya.
SMAN 10 yang sudah berjuang keras di laga tersebut memang tetap tak dapat mengejar ketertinggalan karena selisih defisit poin di kuarter kedua cukup jauh.
“Anak-anak sudah bermain maksimal. Dan lawan bermain sangat baik,” ungkap pelatih SMAN 10, Bismil One Chanko
Dalam laga kemarin Niners (julukan SMAN 9) selalu unggul di setiap kuarter 13-3, 27-7, 27-17 dan menuntaskan laga dengan keunggulan sembilan poin 35-26.
Pelatih SMAN 9, Taufik Hidayat SE senang timnya bisa menang. Meski begitu dia belum terlalu puas karena banyak instruksi yang diberikannya belum dijalankan Hidayat dkk dengan maksimal.
“Kami akan evaluasi untuk laga selanjutnya karena lawan yang dihadapi sangat kuat,” ujar Taufik.
SMAN 9 akan menghadapi pemenang antara SMAN 8 Pekanbaru v SMAN 1 Pangkalan Kerinci di babak 16 besar. Niners yang tahun lalu mampu menembus semifinal, kali ini membidik partai final. Sebuah pekerjaan yang tak mudah karena mereka berada di jalur yang keras untuk menuju puncak.
“Jika ingin mencapai target, saya berharap anak-anak bisa menjalankan setiap instruksi dengan baik,” harap pelatih First Team 2009 saat menukangi tim putri SMAN 11 Pekanbaru itu.
Pelatih As-Shofa yang juga bernama Taufik Hidayat menilai hasil mengecewakan ini tak terlepas karena belum maksimalnya mental para pemainnya. Itu terlihat di dua kuarter awal mereka keteran.
“Jauh tertinggal di dua kuarter awal membuat mental para pemain jatuh. Meski anak-anak sudah bermain baik di dua kuarter terakhir, tapi sulit untuk menyusul poin SMAN 9,” jelas Taufik yang dulu aktif sebagai wasit, sama halnya dengan pelatih SMAN 9.
Di pertandingan terakhir putra malam tadi SMA Handayani sukses melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan SMAN 10 Pekanbaru dengan skor 38-23.
Angga Saputra dkk akan menghadapi pemenang antara SMAN 14 Pekanbaru versus SMAN 12 Pekanbaru.
Pelatih Handayani, Rahmat Kurnia puas dengan pencapaian anak asuhannya. “Anak-anak punya mental cukup baik, namun satu hal yang cukup saya khawatirkan adalah mereka terlalu percaya diri, ini sangat berbahaya. Kami akan lakukan evaluasi untuk laga selanjutnya,” katanya.
SMAN 10 yang sudah berjuang keras di laga tersebut memang tetap tak dapat mengejar ketertinggalan karena selisih defisit poin di kuarter kedua cukup jauh.
“Anak-anak sudah bermain maksimal. Dan lawan bermain sangat baik,” ungkap pelatih SMAN 10, Bismil One Chanko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar